Sunday, 17 November 2013

DESAIN PENELITIAN KUASI EKSPERIMENTAL


DESAIN-DESAIN
Lebih jelas silahkan download dalam bentuk wrd

Riset menggunakan studi kuasi eksperimental juga mempunyai langkah-lankah sebagai berikut:
1.      Mempelajari berbagai literatur yang berhubugan dengan masalah riset.
2.      Mengidentifikasi, merumuskan dan mengelaborasi rumusan masalah.
3.      Merumuskan hipotesis.
4.      Menyusun rencana lengkap dan operasional, meliputi:
1)   Menentukan varabel bebas dan terikat;
2)   Memilih desain yang digunakan;
3)   Memilih kelompok-kelompok subyek (sejumlah kelompok intak) yang dijadikan sampel;
4)   Mengembangkan instrumen pengukuran atau memilh intrumen pengukuan yang baku;
5)   Membuat rencana pokok dan langkah-langkah dalam melakukan kuasi-eksperimen dan pengumpulan data;
5.      Melakukan kuasi eksperimen
6.      Menyeleksi dan menyusun data untuk memudahkan analisis
7.      Menentukan taraf signifikansi yang akan digunakan dalam menguji hipotesis
8.      Menganalisis data dengan metode statistika yang relevan (menguji hipotesis berdasarkan data yang terkumpul)

Pada studi kuasi-eksperimental subjek sampel diambil dari kelompok yang ada dalam kehidupan masyarakat, dan disebut juga dengan kelompok intak, yang berarti tidak membentuk kelompok baru melalui penugasan random sebagaimana dalam studi eksperimental. Oleh sebab itu penggunaan subyek itu berbeda, maka desain-desain kuasi eksperimental itu ada yang berbeda nomenklaturnya. Selain itu, ada sejumlah desain yang hanya tepat digunakan dalam studi kuasi-eksperimental, sehingga tidak dibahas dalam desain studi eksperimental.

1.      Desain dengan Kelompok Kontrol Tak Setara

Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest menggunakan kelompok kontrol dalam studi eksperimental. Perbedaannya adalah dalam desain ini pemilihan subyek sampel menggunakan kelompok intak untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan penugasan random. Studi dengan menggunakan desan ini diawali dengan menulis dua kelompok intak; satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen, yang akan memperoleh pengakuan, dan satu kelompok lagi dijadikan kelompok kontrol. Terhadap kedua kelompok itu, sebelum pelaksanaan pemberian perlakuan, dilakukan pengukuran awal atau pretes (O1). Selanjutnya terhadap kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X), sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah itu, terhadap kedua kelompok dilakukan pengukuran pasca pemberian perlakuan atau proses (O2). Adapun dasar penelitian ini adalah:
                         Metode statistika yang digunakan dalam analisis data adalah 1) Apabila skor pretes dan postes berkorelasi sekurang-kurangnya 0,60 (rxy ≥ 0,06), analisis data dapat menggunakan analisis kovariansi (ANCOVA). Apabila korelasi antara skor pretes dan postes itu antara 0,40 sampai kurang 0,60 (0,40 ≤ rxy < 0,60) maka analisis data dapat dilakukan dengan metode statistika uji signifikansi rata-rata dengan uji-t atau analisis variansi dengan terlebih dahulu melakukan pengelompokan data berdasarkan hasil pretes. Apabila korelasi antara skor pretes dan postes itu dibawah 0,40 (rxy < 0,40) maka dicari skor gain dari masing-masing subyek, yakni skor postest dikurang dari skor pretest, dan dilakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata skor gain itu dengan uji-t atau analisis variansi.
Dalam penggunakan desain ini dapat pula pelaku riset tidak melakukan pengukuran awal atau pretes (O1). Desain yang menggunakan kelompok kontrol namun tidak melakukan pretes terhadap kedua kelompok itu, yakni hanya melakukan pretes (O2) terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, disebut dengan Desain Perbandingan Kelompok Statis, yang bagannya adalah:
Metode statistika yang pada umumnya digunakan dalam analisis data hasil studi menggunakan desain ini adalah uji-t  atau analisis variansi. Jika ini dilakukan, ancaman terhadap validitas internal yang paling potensial adalah apabila terjadi perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil postest pada kedua kelompok itu maka perlu dipertanyakan apakah perbedaan itu sebagai pengaruh perlakuan ataukah pengaruh variabel dari luar. Hal ini mengingat, kelompok yang digunakan adalah kelompok yang sudah ada (pembentukannya tanpa penugasan random) dan dalam pelaksanaan studi tidak diketahui terlebih dahulu kondisi awal dari kedua kelompok itu.

0 comments:

Post a Comment