Sunday, 17 November 2013

RISET EVALUASI


RISET EVALUASI
A.      HAKEKAT
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan untuk membuat jajmen terhadap kelayakan suatu perencanaan, implementasi, dan hasil suatu program atau kebiajakn. Menurut Stanley dan Hopkins (1978): “We use the world evaluation to designate summing-up process in which value judgements play a large part, ...” Jadi, evaluasi adalah suatu kegiatan untuk membuat jajmen tentang nilai sesuatu.
Fokus evaluasi terdiri dari empat macam, yaitu: 1) perencanaan program (evaluasi program), 2) implementasi suatu program (evaluasi proses), 3) hasil dari implementasi (evaluasi hasil), dan 4) dampak dari implementasi suatu kebijakan (evaluasi dampak).
1        Evaluasi program
Dalam evaluasi program pelaksanaan evaluasi difokuskan pada program itu sendiri untuk menunjukkan tentang kesesuaian program dengan visi dan misi lembaga atau organisasi, kesesuaian program dengan tujuan lembaga, kesesuaian dengan rencana strategis, kesesuaian dengan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program, efektifitas pelaksanaan program, efisiensi pelaksanaan program baik secara internal maupun eksternal, dan keefektifan biaya pelaksanaan program.
2        Evaluasi proses
Evaluasi proses difokuskan pada proses yang dilaksanakan dalam implementasi program serta berbagai variabel yang terlibat dalam proses tersebut terkait dengan metode dan teknik serta interaksi antar variabel dalam proses tersebut (seperti sumber daya manusia, pihak yang diuntungkan, lingkungan, budaya, sarana prasarana, sumber daya).
3        Evaluasi Hasil (evaluasi output)
Evaluasi hasil difokuskan pada hasil yang dicapai dari pelaksanaan program. Fungsi dari evaluasi hasil adalah untuk mengetahui keberhasilan program, maupun sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
4        Evaluasi Dampak (evaluasi outcome)
Evaluasi dampak difokuskan pada dampak jangka panjang dari pelaksanaan suatu program, yang diketahui setelah penerima atau sasaran program memanfaatkan hasil yang diperolehnya.
Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secra internal dan eksternal. Evaluasi internal jika evaluasi dilakukan oleh pihak didalam sistem yang melaksanakan program itu. Evaluasi eksternal biasanya memanfaatkan pihak lain yang bersifat independen mengerjakan evaluasi.
Riset evaluasi merupakan suatu investigasi ilmiah yang dilakuakn oleh kepentingan evaluasi. Riset ini dilakukan untuk menjajmen tentang merit, nilai, keunggulan atau manfaat dari suatu kebijakan atau program yang dikaitkan dengan kepentingan analisis kebijakan.
Meskipun evaluasi dan riset evaluasi memiliki kepentingan yang sama untuk melakukan penilaian sehingga hasilnya dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil kebijakan untuk menuju hasil yang lebih optimal, keduanya memiliki perbedaan jika dilihat sari aspek metodologi. Evaluasi dapat dilakukan tanpa riset, tanpa menerapkan metodologi dan prosedur riset ilmiah. Sedangkan, riset evaluasi menerapkan metodologi ilmiah dan prosedur ilmiah.
B.            MODEL EVALUASI
Ibrahim dan Ali (2007) membuat kategori dalam model evaluasi, yaitu:
1        Model pengukuran (measurement model)
Model pengukuran menitikberatkan pada kegiatan pengukuran dalam proses evaluasi. Pengkuran dipandang sebagai kegiatan menentukan besarnya suatu sifat yang dimiliki objek, orang atau peristiwa dalam bentuk unit ukuran tertentu.
2        Model persesuaian (congruence model)
Evaluasi pada model ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi gambaran mengenai efektifitas suatu program mencapai tujuan. Hasil evaluasi yang diperoleh berguna bagi kepentingan penyempurnaan program dan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan mengenai keberhasilan yang dicapai oleh program itu.
3        Model evaluasi sistem ( system evaluation model)
Evaluasi pada model ini dimaksudkan untuk membandingkan kinerja berbagai dimensi program yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria tertentu, akhirnya sampai pada deskrisi dan jajmen mengenai program yang dinilai (baik dan buruk, efektif dan tidak efektif).
4        Model Iluminasi (Ilumination model)
Tujuan evaluasi menurut model ini adalah mengadakan studi terhadap program inovasi, bagaimana pelaksanaan itu dipengaruhi oleh situasi dimana program yang bersangkutan dikembangkan, apa kebaikan-kelemahannya, dan bagaimana program tersebut mempengaruhi masyarakat. Model ini juga memandang evaluasi sebagai masukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian dan penyempurnaan program yang dikembangkan.
Objek evaluasi yang diajukan mencakup: 1) latar belakang dan perkembangan program, 2) proses pelaksanaan program, 3) hasil yang dicapai, 4) kesukaran-kesukaran yang dialami program.
Model evaluasi lainnya dikembangkan oleh Borg dan Gall (1996), yang terdiri dari:
a.       Evaluasi melalui pengukuran
Evaluasi dilakukan melalui pengukuran kemampuan seperti tes individual.
b.      Evaluasi kinerja yang dikaitkan dengan tujuan
Michael scriven menggunakan dua istilah untuk evaluasi jenis ini, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dihubungkan untuk keperluan penyempurnaan program, evaluasi sumatif untuk mengetahui nilai dari pelaksanaan suatu program.
c.       Evaluasi untuk pembuatan keputusan
Evaluasi yang menganalisis keseluruhan komponen program. Daniel Stufflebeam menggolongkan program menjadi fokus evaluasi dalam empat dimensi, yaitu konteks, masukan, proses dan produk yang lebih dikenal dengan model CIPP (Context, input, process, product).
d.      Evaluasi untuk mengidentifikasi isu-isu program
Evaluasi ini dilakukan untuk riset terhadap isu-isu yang muncul dan mencari pemecahan terhadap masalah yang terkait. Evaluasi ini juga dikenal dengan veluasi responsif.
e.       Evaluasi adversari
Evaluasi adverseari dilakukan terhadap suatu aspek dari evaluasi responsif tertentu, datanya dikumpulkan secara lebih komprehensif dari kesaksian yang menjadi fokus evaluasi (berupa kesaksian negatif dan kesaksian positif). Empat tahapan dalam evaluasi adverseri: pertama, merumuskan isu; kedua, mereduksi isu-isu yang menjadi prioritas; ketiga, dikaji isu prioritas dalam dua kelompok tim (positif dan negatif); dan keempat, melakukan sesi pra-dengar pendapat dan dengar pendapat formal.

0 comments:

Post a Comment