Saturday, 23 November 2013

LANDASAN PEDAGOGIK


LANDASAN PEDAGOGIK
1.      Apa arti pedagogik? Mengapa guru harus memahami pedagogik? Jelaskan secara logik  alasan ilmiah dan filsafiahnya?
JAWAB:
Menurut Uyoh Sadulloh (2010:1), pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi, pedagogik mencoba menjelaskan tentang seluk-beluk pendidikan anak, pedagogik merupakan teori pendidikan anak. Pedagogik berasal dari Bahasa Yunani, “paedos” yang berarti anak laki-laki dan “agogos” artinya mengantar, membimbing. Hoogveld (Sadulloh, 2020:2) mendefinisikan pedagogik ialah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu agar kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Sehingga dengan kata lain pedagogik ialah ilmu mendidik anak.
Berbeda dengan Langeveld (Sadulloh, 2010:2), Beliau membedakan istilah pedagogik dan pedagogi. Pedagogik diartikan dengan ilmu mendidik, lebih menitikberatkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing anak, mendidik anak. Sedangkan pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktik, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.
Mendidik menurut Darji Darmodiharjo (Sadulloh, 2010:7) ialah menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat. Kecintaan, rasa kesusilaan, ketaqwaan, dan lainnya. Guru seyogyanyalah mengayomi siswa dengan memberikan contoh teladan. Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal yakni Ing Madya Mangun Tulodo yang berarti apabila pendidik berada di depan maka ia harus member contoh yang baik terhadap anak didiknya; Ing madya Mangun Karso, apabila pendidik berada di tengah maka ia harus mendorong kemauan anak, membangkitkan kreativitas dan hasrat untuk berinisiatif dan berbuat; Tut Wuri Handayani, berarti mengikuti dari belakang. Handayani berarti mendorong, memotivasi, atau membangkitkan semangat. Kata Tut Wuri, berarti pendidik diharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami bakat atau potensi yang muncul dan terlihat pada anak didik, untuk selanjutnya mengembangkan pertumbuhan yang sewajarnya dari potensi-potensi itu.
Teori tabularasa empirisme John Locke di mana seorang anak merupakan kertas putih yang belum ditulisi apapun sehingga segala kecakapan dan kemampuan serta pengetahuan ia dapatkan dari pengalaman dengan bantuan panca indra. Teori nativisme menerangkan bahwa anak sudah membawa bakatnya masing-masing ketika lahir. Kemudian teori konvergensi di mana teori ini memadukan empirisme dan nativisme yaitu anak memliki potensi luar biasa yang dimilikinya sejak lahir dan bakatnya tersebut haruslah dikembangkan sehingga faktor lingkunganlah yang berperan dalam pengembangannya.
Melihat adanya ketiga pendapat mengenai aliran pendidikan di atas maka pendidik hendaknya menjadi fasilitator dalam mendidik serta mengembangkan bakat serta potensi peserta didik secara maksimal agar kelak menjadi orang yang dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Dan istilah Tut Wuri Handayani lebih mengarah ke teori konvergensi di mana perkembangan bakat anak dipengaruhi oleh pembawaan serta lingkungan. Dan itulah diperlukannya keterampilan pedagogik bagi seorang guru.
1.      Jelaskan makna dan peranan dari komponen-komponen pendidikan di bawah ini;
a)      Tujuan pendidikan
b)      Hakikat anak
c)      Peranan guru
d)     Alat pendidikan yang paling utama
e)      Situasi pendidikan

JAWAB:
a)      Tujuan pendidikan
Tujuan berisi arah atau hasil yang ingin dicapai setelah dilaksanakannya pembelajaran. Tujuan pendidikan ada yang jangka pendek dan jangka panjang. Di sini juga terdapat berbagai macam tujuan dalam pendidikan, yakni: (a) tujuan pendidikan nasional, bersifat umum dan merupakan tujuan global dari setiap usaha pendidikan yang dilakukan yang tertuang dalan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003; (b) tujuan institusional, berarti tujuan yang hendak dicapai oleh institusi yakni sekolah,  di mana tujuan ini dihubungkan dengan tujuan umum dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan yang mencakup standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi; (c) tujuan kurikuler, ialah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi tertentu sehingga masing-masing mata pelajaran berbeda-beda tujuannya; (d) tujuan instruksional/tujuan pembelajaran, ialah penjabaran khusus dari tujuan kurikuler di mana akan terdapat suatu kompetensi khusus yang akan dicapai siswa setelah pembelajaran, yang biasanya meliputi kompetensi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pada akhir dari pendidikan ialah dicapainya tujuan pendidikan dan akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan berdasarkan klasifikasi dalam ranah taksonomi Bloom. Sehingga peranan tujuan pendidikan ini mengarahkan apa yang harus dilakukan serta dicapai oleh peserta didik sehingga dapat membentuk perubahan tingkah laku yang positif dan akan membawa

manfaat praktis dalam kehidupan bermasyarakat.
b)      Hakikat anak
Anak ialah manusia yang masih kecil. Di sini kita fokuskan terhadap anak dalam rentang usia 6-12 tahun atau anak pada usia sekolah dasar. Pada masa anak-anak, mereka mengalami perkembangan dunia kecerdasan yang sangat pesat. Mereka aktif mempelajari apa yang ada di lingkungannya, dorongan untuk mengetahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar. Anak sebagai individu yang memiliki karakteristik tertentu dalam dirinya yang membedakan ia dengan individu lainnya. Oleh karena itu anak didik di sekolah hendaklah difasilitasi dalam pengembangan kemampuannya.
Anak mempunyai peranan yang sangat besar karena merupakan pbjek dari pendidikan, merekalah yang akan dididik, dibentuk kepribadiannya, dibimbing, serta diayomi dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku yang baik dan dewasa.
c)      Peranan guru
Guru adalah pendidik di sekolah. Menurut UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Peranan guru sebagai pendidik sangatlah besar. Guru membentuk sikap siswa, menjadi contoh teladan bagi siswa-siswanya, bukan hanya sekedar mengajar. Menurut WF Connell, ada tujuh peran seorang guru, yakni sebagai: pendidik, model, pengajar dan pembimbing, pelajar, komunikator terhadap masyarakat setempat, pekerja administrasi, dan setiawan terhadap lembaga.
d)     Alat pendidikan yang paling utama
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Alat pendidikan juga berarti langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pendidikan. Alat pendidikan umumnya didefinisikan sama dengan media. Namun, di sini ada beberapa alat pendidikan yang dibedakan oleh ahli.
1.      Menurut Ahmad D. Marimba, alat pendidikan terdiri dari: a) alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengertian hafalan; b) alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat, dan cara berpikir; 3) alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya kepadaNya
2.      Suwarno membagi alat-alat pendidikan: a) alat pendidikan positif jika ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik berupa pujian dan negatif jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang jelek berupa larangan; b) alat pendidikan preventif yang mencegah sebelum anak melakukan sesuatu yang tidak baik dan korektif jika maksudnya memperbaiki perilaku anak; c) alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
3.      Madyo Ekosusilo, alat pendidikan dibedakan menjadi: a) alat pendidikan material yang bersifat material untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan atau disebut dengan media pembelajaran dan alat pendidikan yang bersifat non-material yakni berupa keadaan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam kegiatan pendidikan.
4.      Alat pendidikan menurut Langeveld ialah: a) perlindungan; b) kesepahaman; c) kesamaan arah dalam pikiran dan perbuatan; d) perasaan bersatu; e) pendidikan karena kepentingan diri sendiri
5.      Sedangkan menurut Uyoh Sadulloh, alat-alat pendidikan meliputi: a) pembiasaan; b) pengawasan; c) perintah; d) larangan; e) hukuman
Alat-alat pendidikan amatlah penting peranannya, diantaranya ialah sebagai pembiasaan dan pengawasan, perintah dan larangan, serta ganjaran dan hukuman dalam kegiatan pendidikan agar tujuan dalam proses pendidikan yang sudah ditentukan dapat tercapai dengan maksimal.
e)      Situasi pendidikan
Situasi pendidikan merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya sejumlah kandungan pokok yang terdapat pada kegiatan pendidikan pendidikan, yaitu adanya peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan yang ketiganya terintegrasi melalui proses pembelajaran. Menurut Uyoh Sadulloh (2010:111), situasi pendidikan ialah situasi yang diciptakan di mana pendidik melakukan interaksi kepada anak didik untuk mencapai tujuan tertentu dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan. Di sini akan terjadi proses interaksi belajar-mengajar antara guru-siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Peranan situasi pendidikan ini amatlah penting karena di sinilah terjadi proses transfer ilmu dan nilai dari guru ke siswa. Situasi pendidikan juga dapat berarti latar atau tempat di mana berlangsungnya pendidikan yang dibedakan menjadi pendidikan informal, formal, dan non-formal.
1.      Bagaimana anda menerapkan teori perkembangan kognitif, teori sosial, emosional dan keputusan moral dalam pembelajaran di kelas?
JAWAB:
Sebelum menjawabnya, mari terlebih dahulu kita mempelajari satu persatu mengenai teori perkembangan kognitif, teori sosial, emosional dan keputusan moral.
a)      Teori perkembangan kognitif merupakan teori yang berhubungan dengan perkembangan intelegensi anak, kemampuan anak dalam memeperoleh pengetahuan-pengetahuan baru. Teori perkembangan kognitif yang paling dikenal ialah teori perkembangan kognitif Piaget. Piaget menggabungkan dua skema, yakni asimilasi, menggabungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama dan akomodasi, menyesuaikan diri terhadap pengetahuan baru. Berikut ialah tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget.

0 comments:

Post a Comment